Senin, 05 Mei 2014

They Have A World Too :")

Author         : Melisa Maulina

THEY HAVE A WORLD TOO
“DIBUTUHKAN SEGERA! Tenaga pengajar Lulusan S1 PAUD atau DIII PG-TK untuk bersedia ditempatkan di Tg. Balai Prov. Kepulauan Riau-Indonesia. Wanita atau Pria minimal 23 tahun, berstatus belum menikah. Contact Person Sherly Apriani Kusuma 0831870019xx”.
***
“haaah, telat bangun!! Gawat!!” Zafira bangun dari tempat tidurnya dan berlari terbirit-birit ke arah kamar mandi. Didalam kamar mandi, Zafira tidak punya waktu untuk melamun dan menghayal seperti biasa yang ia lakukan. Sekarang yang ada dibenaknya hanyalah wajah lucu anak kecil yang akan menyambutnya pagi ini dengan senyum khas anak-anak.
15 menit kemudian
“tante, Zafira pergi dulu ya. Udah telat tante, maaf ya sarapannya enggak aku makan” Zafira meraih tangan tate santi dan menciumnya.
“iya, enggak apa-apa. Sukses untuk hari pertama ngajarnya ya za. Makasih udah mau nemenin tante disini”. Tante santi tersenyum Ramah dan seketika mengingatkannya pada bunda yang telah dua tahun meninggalkan dunia fana ini. Mereka berdua sangat mirip karena bunda dan tante santi saudara kembar. Ada rasa rindu yang menggelitik dihatinya.
“iya tante, sama-sama. Aku juga senang bisa nemenin tante. Aku pergi dulu ya tante. Asslamua’laikum”.
Zafira berjalan keluar gang dan menunggu angkot berwarna biru yang biasanya lewat agar ia sampai di TK AL-KINDI. TK yang baru didirikan itu kekurangan tenaga pendidik. Tante santi juga tidak tau dimana TK AL-KINDI itu dan Zafira memberanikan diri untuk mencarinya pagi ini. Bahkan, Zafira yang jauh-jauh bersekolah menamatkan Strata 1-nya di Universitas Negeri Jakarta dengan lulusan Program Study Pendidikan Anak Usia Dini., rela berkelana kedaerah yang sangat kecil, panas, tapi ada rasa beda yang belum pernah ia rasakan di Jakarta kampong halamannya.
Zafira sudah naik angkot biru dan berkata “TK AL-KINDI bang”, sang supir angkot menganggukkan kepalanya dan setelah 10 menit, akhirnya Zafira sampai ditempat tujuan. Alangkah terkejutnya Zafira saat melihat apa yang ada dihadapannya saat itu. Hanya ada sebuah “gubuk” dengan ukuran cukup besar. Plang nama pu terpampang “TK AL-KINDI Jl. Pertambangan No. 100 Tg. Balai Karimun”. Zafira melangkah ragu melewati plang nama ia tidak melihat adanya alat permainan luar seperti jungkat-jungkit, seluncuran, maupun ayunan sebagaimana TK yang selama ini dia amati dan ia tidak pernah terpikir akan mengajar disekolah yang tak layak disebut sebagai tempat untuk melaksanakan proses belajar mengajar.
Zafira melangka dengan ragu-ragu, dan kaki yang gemetar, keringat dingin sudah membasahi dahinya. Tiba-tiba seorang wanita yang berumur sekitar 40-an tahun melambaikan kearahnya dengan senyuman lebar. Ia mendekat kearah Zafira dan mengulurkan tangan untuk berjabat.
 
“Assalamua’alaikum, ibu Zafira ya? Saya Sherly Apriani Kusuma, kepala sekolah di TK AL-KINDI. Panggil saja ibu Sherly ya” seyum Ramah yang menghiasi wajah bu Sherly pagi itu berhasil meluluhklan hati Zafira yang sedikit gundah.
“Wa’alaikumsalam, iya bu Sherly, saya Zafira Saraswati. Maaf bu, boleh saya bertanya?” mata Zafira reflek melihat sosok wanita sepertinya seumuran degannya. Tinggi semampai, agak berisi, dan memakai penutup kepala yaitu jilbab. Wanita berjilbab itu berjalan kearah Zafira dan bu Sherly.
“Ah, iya. Ini ibu Rama Fitria Revoni. Jika ada yang ingin ditanya, tanya saja dengan bu Rama ya bu Zafira. Saya mau pergi ke Dinas Pendidikan. Assalamu’alaikum”. Bu Sherly berlalu, sepertinya sedang buru-buru dan menghilang dalam hitunga menit.
“Aku Rama” Rama tersenyum manis
“Aku Zafira, mohon bantuannya ya Rama” Zafira tersenyum dan Rama segera mengajak Zafira berkeliling sekolah dan mengajak Zafira kearah kelas yang sedikit gelap hanya bertemankan cahaya sinar matahari. Hanya ada dua ruangan, satu ruang kelas dan satunya lagi ruang yang tertata rapi dengan lemari yang berjejeran berisikan alat peraga, permainan anak-anak, krincingan, mobil-mobilan, panggung dRama, biji-bijian dan rata-rata alat permainan yang ada untuk melatih motorik halus dan kasar. Tapi, mata Zafira lalu tertuju pada meja bulat yang ditengah-tengahnya kosong dan terdapat kursi didalamnya.
Zafira dan Rama cepat sekali nyambung, Rama bercerita panjang lebar dan pengalamannya bekerja di TK-TK lain, namun akhirnya ia menetap disekolah ini karena anak-anak disekolah ini lebih membutuhkannya, dengan bangganya Rama memuji dan mengatakan bahwa anak-anak didiknya sangat imut, lucu dan unik. Ya, setiap anak itu berbeda-beda dan unik dan spesial. Tepat pukul 08.00 WIB, Rama dan Zafira masuk keruangan disebelah ruang permainan dan mendapati anak-anak yang sudah ada didalam kelas, dan betapa terkejutya Zafira saat melihat dan mengamati anak-anak satu per satu.
“Ya Allah, aku tak pernah menyangka akan langsung berhadapan dengan mereka. Mereka yang sangat special. Beda dengan anak lainnya” lirih Zafira dalam hati lalu memijat keningnya.
***
“Begitulah keadaan mereka. Aku harap Zafira bisa sabar dalam menghadapi mereka. Aku yakin mereka juga punya mimpi, sama seperti anak-anak yang lainnya. Kita wajib membimbing mereka dan mengembalikan mereka kedunia yang nyata. Bukan dunia mereka sendiri”. Zafira menitikkan air mata mengingat kejadian hari ini dan kata-kata Rama teringiag-ngiang ditelinganya.
***
“Assalamua’alaikum anak-anak ibu” Zafira tersenyum dan ingin PDKT kepada anak didiknya.
“Wa’ayaikumcayam bu..bu..bu..laaaa” jawab seorang anak laki-laki yang bertubuh kurus, ia sibuk memandang keatas, samping dan tatapannya kosong. Zafira tersenyum dan melihat ke meja plastic yang sudah diberi tanda dengan keterangan ‘Yoga Eka Firmansyah, Autis Ringan’. Zafira mengangguk dan melirik seorang anak perempuan yang memiliki mata besar, melotot, gendut, pendek, seperti tidak punya leher dengan keterangan dimeja ‘Myan Novita, Down Syndrom’.
“Wa’alaikumsalam bu zafila” seorag anak tersenyum kearahnya degan pandangan penuh makna. Zafira tersenyum lebar dan melihat kearah meja, tidak ada keterangan seperti meja temannya yang lain. Zafira mendekat dan menatap anak itudengan penuh makna, anak itu balas menatapnya dan berkata
“Ibu kenapa?”
“Ibu mau tanya, anak ibu yang satu ini siapa namanya?” Zafira nyengir
“Aku Decci bu” Dessi tersenyum, sangat cantik, polos dan imut
“PRAAAAAAAAAAAANGGGG!! BRUUUKK..BRUUUKKK!” reflek seisi kelas medapati seorang anak dengan perawakan yang berantakan, barang-barangnya sudah jatuh kelantai. Yoga, anak autis itu sudah panic dan mulai gelisah. Zafira mengangkat meja dan membaca keterangan dimeja tersebut “Winna Oktafianty, Hyperaktif. Sekarang Winna sudah mengacak-ngacak bajunya dan tidak mau diam. Zafira menggendongnya, mencoba menenangkan namun dengan cepat Winna menyambar kaca mata Zafira yang seketika patah. Wajah Zafira sudah ditampar-tampar, tiba-tiba Dessi datang dengan memimpin Rama. Rama segera menurunkan Winna dari dekapan Zafira dan menyilangkan kedua tangan Winna kebelakang. Zafira megambil kaca mata yang berbingkai pink dengan wajah merah padam. Winna pun ditaklukkan oleh Rama dan Rama membawa Winna keruang permainan. Entah apa yang dilakukan Rama untuk menenangkan Winna.
Zafira medapati anak didiknya sudah sibuk sendiri dengan hal masing-masing. Ada pemandangan yang cukup membuat Zafira tercengang. Seorang anak perempuan berkulit putih pucat disekujur tubuhnya denga rambut pirang sedang memegang pensil warna. Zafira medekat dan membaca keterangan dengan memicingkan matanya karena kaca matanya sudah tidak bisa digunakan ‘Tari Damarasri, Albino’.
Zafira mengangguk pelan dan melihat kearah Yoga yang sudah menggigit buku sambil komat-kamit mengatakan “ya..ya..ya..ya..ya..” mata Yoga bermain kesana kemari mencari sesuatu yang dicari. Tiba-tiba Dessi mendekat dan berkata dengan kencang “bu gulu.. aku mau nyanyi bintang kecil bu”. Zafira tersenyum dan berkata “iya sayang, semua ikut nyayi ya.. satu, dua, tiga. Bintang kecil, dilangit yang biru…..” Zafira dan Dessi bernyanyi tak lama kemudian Yoga bertepuk-tepuk tangan, Myan menggerak-gerakkan mulut, Tari sudah ikut bernyanyi dengan lafal kurang dan sangat berantakan.
***
“Tadi Winna dibawa kemana ram?” tanya Zafira yang sedang membantu Rama membereskan ruang permainan.
“Aku bawa dia kesini dan mendudukkanya ke meja yag berbentuk lingkaran itu. Agar iya tenang dan mengajaknya berkomunikasi dari hati ke hati” jawab Rama pelan.
“Mereka sangat spesial ya za?!” tanya Rama ke Zafira dan Zafira mengangguk kuat penuh keyakinan.
“Sangat spesial. Mereka butuh bantuan kita. Aku menyayangi mereka, sayang anak-anak ibu” lirih Zafira dalam hati sambil tersenyum sambil menatap ruangan yang sudah rapi.
***
“Maaf bu Rama dan bu Zafira, saya menahan kalian pulang. Ada hal serius yang ingin saya sampaikan”. Nada bu Sherly sangat serius.
“Iya bu tidak apa-apa. Ada apa bu?” tanya Zafira penasaran diikuti anggukan Rama.
“Begini, kemarin saya dari Dinas Pendidikan mengurusi berkas-berkas agar medapat legal dari Dinas disini. Semua berkas sudah terpenuhi, tapi dari kepala dinas meminta kita untuk ikut berpartisipasi dalam acara ini”. Bu Sherly dengan wajah sedikit putus asa menyodorkan brosur berwarna hijau kepada Rama dan Zafira. Rama dan Zafira saling bertukar pandang sambil membaca isi brosur dengan perlahan dan mencoba mencerna isi dari brosur tersebut. Zafira menelan ludah saat membaca bagian akhir dari brosur ‘Mengingat kegiatan inisebagai salah satu Syarat Sertifikasi Sekolah’.
“Inilah tugas kita bu Rama, bu Zafira. Saya rada pesimis. Tapa kalian, mereka tidak akan mengenal dunia ki…..” belum sempat melanjutkan kata-kata bu Sherly, Rama sudah berdiri dan berkata dengan penuh keyakinan

“Kami mengerti bu”
“Kami?” tanya Zafira dalam hati, ia belum mendapatkan ide sama sekali untuk perlombaan tersebut.
“Kami akan berusaha bu, demi mereka. Ya kan za?” Zafira menganggukkan kepala dan meyakini kepala sekolahnya. Bu Sherly hanya menundukkan kepala memandangi brosur yang sudah kusut karena basah oleh tetesan air mata.
***
“Pagi ini kita akan mengenal nama-nama binatang” Zafira berkata dengan nada ‘asik’.
“Holleeee” teriak Dessi
“Binacan..apaaa..bu bu bu bu la?” tanya Yoga yang sibuk dengan matanya yang melihat-lihat keatas atap.
“Binacang apa bu gulu?” tanya Tari dingin.
“iyaa, bu aaapaa?” tanya Myan dengan suara serak-serak basah
Winna hanya diam dan tidak merespon.
Zafira tersenyum manis dan menatap anak-anak dengan penuh makna dan berkata
“Binatang ini lucu sekali. Siapa yang tau kelinci?”
Anak-anak diam sesaat, membuat suasana kelas jadi garing dan tampak membosankan. Anak-anak lalu ribut dan mecoba berfikir. Yoga mengerlingkan mata dan melihat kesekitarnya, Winna dan Tari saling pandang, Myan memainkan pensil-pensilnya, namun Dessi sigap lalu berkata “Aku tau bu gulu”. Sontak anak-anak kembali fokus, namun hanya Yoga yang mulai gelisah dan sekarang sudah berlari-lari dalam kelas. Zafira tersenyum lebar dan mengurut dadanya sambil melirih “Sabar za, sabar..”
***
“Apa yang harus kita persiapkan Ram? Jujur aku benar-benar blank. Seminggu lagi pementasannya dan anak-anak harus dilatih dari sekarang” kata Zafira yang menatap Rama dengan tatapan memelas.
“Tugas kamu dulu yang harus beres za” Rama masih sibuk dengan tugasnya mengisi hasil observasi anak-anak untuk hari ini.
“Ha? Tugas ku?” tanya Zafira masih bertanya-tanya.
“Iya, mereka saja belum sepenuhnya fokus terhadapmu, mereka masih terlihat belum menyukaimu. Kamu harus ambil hati mereka, mengamati mereka dalam-dalam, sabar kunci utama, gunakan hatimu untuk merasakan komunikasi antara kamu dan anak-anak za” Rama menjelaskan sambil membereskan buku-buku yang ada dihadapannya.
“Iya Rama, kamu benar! Mulai besok aku akan berusaha! Makasih ya Rama” Zafira tersenyum dan Rama berkata “Za, aku yakin kamu bisa, anak-anak dan kita pasti bisa! Aku yakin!” kini Rama mengepalkan tangan tanda semangat yang membara!
***
“Assalamu’alaikum anak-anak ibu. Selamat pagi. Anak-anak ibu, ibu ada kejutan!” Zafira menyapa dengan suara riang dan mengangkat sebuah bungkusan besar berlapiskan kertas berwarna pink. Myan mendekat, dan bertanya “i…bu..ni..pa?” tanya Myan dengan tatapan memelas. Zafira menenangkan hati dan air matanya saat menatap mata besar nan bening itu. Air matanya ingin tumpah, namun tertahan karena Yoga dan Winna sudah menarik bungkusan kertas warna pink itu. Perlahan, Zafira mencoba melepaskan benda tersebut dari genggaman mereka, namun tenaga Zafira tak cukup kuat untuk menahan Tarikan tersebut. Sontak kain warna-warni menyembur keluar dari bungkusan. Yoga reflek mengigit baju coklat yang diambilnya dengan sangat cepat. Winna mengambil baju belang-belang hitam, putih, dan orange. Zafira segera memungut kain-kain yang tercecer. Zafira tersenyum, membiarkan Yoga dan Winna menggigit baju yang baru saja mereka dapatkan. Baju berwarna putih untuk Dessi, sayap berwarna orange untuk Myan, dan baju berwarna hijau untuk Tari yang menatap kaku baju tersebut. Zafira membatu mereka untuk memakai baju yang ia jahit sendiri itu. Sekarang yang ada dihadapannya adalah sosok kelinci, monyet, ulat, kupu-kupu, dan harimau.
“Bu, bajuna cancik bu gulu. Telima cacih ya bu” Dessi memeluk Zafira dan diikuti dengan Yoga, Tari, Myan dan Winna. Kemudian, pelan-pelan zafira  mengajarkan gerakan kelinci, monyet, ulat, kupu-kupu, dan harimau. Rama yang daritadi memandangi kejadian tersebut merasakan mata dan pipinya sudah panas karena air mata melesat meluncur tak tertahankan dipipinya. Saat itu juga ia mendapatkan ide untuk perlombaan yang tinggal enam hari lagi.
***
‘Memperingati Hari Anak Nasional maka Dinas Pendidikan mengadakan perlombaan Tingkat TK sederajat, dengan mengusung tema “Kita Sama, Kita Anak Bangsa”. Mengingat kegiatan ini sebagai salah satu syarat sertifikasi sekolah. Perlombaan diadakan pada tanggal 25 Agustus 2011 di Panggung Rakyat. Ayo buruan daftar!!’
Air mata bu Sherly mengucur membayangkan apakah anak didiknya yang sangat spesial dan berbeda itu dapat mengikuti kegiatan sesuai harapan? Rasa pesimis tergelitik direlung hatinya yang paling dalam. Dia tidak ingi semua orang menertawai anak didiknya karena keterbatasan yang mereka miliki.
“Ya Allah, 6 hari lagi anak-anak ku akan berjuang. Ya Allah berilah mereka kekuatan dan kesabaran  dalam menjalankan semua ini. Amin..” air mata bu Sherly masih mengucur  cukup deras. Tiba-tiba pintu langsung terbuka dan Rama muncul dengan mata yang tak kalah sembabnya. Lalu, Rama berkata “Ibu, ayo ikut saya!” Rama tersenyum lebar. “Ada apa?” bu Sherly bertanya dan beranjak mengikuti Rama dari belakang. Mereka menuju ruang kelas dan mendapati Zafira sedang memperagakan gerakan kupu-kupu kepada Myan dan Myan mencoba mengepakkan sayapnya. Tari berjalan pelan layaknya ulat, Winna berlari mengejar Yoga dengan tangan ingin menerkam, Dessi menggerakkan topi kelincinya agar telinga kelincinya bergerak.
Dengan cepat bu Sherly mengusap air matanya yang akan jatuh dan tersenyum lebar. Rama ikut tersenyum dan berkata
“Ibu, saya ada ide untuk lomba enam hari lagi” Rama tersenyum kembali dan berbisik. Seketika bu Sherly meraih kedua tangan Rama dan berkata dengan mata berbinar “Baik saya setuju! Saya yakin kalian pasti bisa! Saya mendukung sekali”.
“Iya bu. Amin. Mohon doanya ya bu” Rama tersenyum dan menyeka air matanyayang masih meluncur dengan mulus.
***
6 hari kemudian
“Bu la..a..a..a..a..ku..u..dah.. cam..pan..be..yom..bu..la?” tanya Yoga polos.
“Udaaahh sayang” peluk Zafira.
“I….buu…a..ku..can..cik kan..i..bu..a..ku..saa..yaa..ng.. i..bu..?” tanya Myan dengan wajah datar dan polosnya. Zafira mengangguk namun ia merasakan sesuatu menusuk hatinya begitu dalam, firasatnya seperti bermain dipikirannya setelah melihat Myan. Dessi mendekat da berkata
“Bu.. ecci cacut bu” ia pun memeluk Zafira. Zafira mecoba menenangkan Dessi yang sangat deg-degan pastinya.
“Tidak apa-apa ecci sayang. Ibu ada nemenin kalian ya” Zafira merasakan tumpukan air dipelupuk matanya, jika ia mengedipkan matanya, maka air tersebut aka jatuh dan tumpah. Sekuat tenaga pula ia menahan matanya agar tak berkedip. Tiba-tiba Winna mendekat dan berkata
“Bu..Gu..lu..aaa..kuu..saa..yaang..i..bu..” Winna memeluk Zafira.
“I..bu..jagan..ma..naa..maa..na..” Tari mendekat kearah Zafira. Zafira melirik kearah jarum jam ditangannya. Ternyata mereka sebentar lagi harus siap-siap dan bergegas berkata
“Ayo, kalian semua siap-siap ya..” Zafira mengecup keing mereka dan sambil berdoa dalam hati agar mereka semua bisa meampilkan yang terbaik.
***
“Baiklah adik-adik sekarang kita akan langsung menyaksikan pentas drama dari adik-adik TK AL-KINDI, ayo adik-adik sekarang naik keatas pentas” teriak riuh host acara pada saat itu Rama dan Zafira naik keatas pentas diikuti oleh Yoga, Winna, Dessi, Tari, dan Myan. Lengkap dengan kostum yang telah mereka usung yaitu kostum binatang.
“Waah, lucu sekali adik-adik kita ini ya.. ayo langsung dimulai saja dramanya yang berjudul ‘Kami juga didunia dan kita ada didunia yang sama’ beri tepukan yang meriah”.
Rama dan Zafira duduk dibelakang panggung, sedangkan anak-anak sudah mulai berdrama dimulai dari Yoga
“Uuk..ukk.uukk..ukk..” sambil memakan pisang. Matanya masih belum bisa fokus.
“Heeyy,, nyet kamu menculi picangku ya?” teriak kelinci alias Dessi
“Uuk..uuk..ukk..” balas Yoga
“Nciii..” teriak Tari dengan susah payah berjalan dengan gaya ulat.
“Yaat,, cenapa?” tanya Dessi
“Uukk..uukk..ukk..ee..ee..ee..ee..eenak” Yoga melompat-lompat sambil memekan pisang smapai habis.
“Yaatt.. nyet menculi picangku” teriak Dessi
“Raaaaaaaaaarrrr” Winna mengaum, dan berlari kearah Yoga dan menindihnya. Seketika para penonton dibuat kaget dan tertawa karnanya dan bu Sherly malah sudah menangis bangga.
“Ayooo.. min..taa..maa..ap.. aa..maa..nci nyet!” teriak Winna mengagetkan para penonton untuk kedua kalinya.
“Ncciii..yat mpar nci.. yat beyom makang ngi nci.. yat mpar.” Ucap Tari lirih. Dessi berlari ala kelinci, Winna yang gagah berlari dengan gaya harimau. Sedangkan Yoga masih sibuk dengan mengerling kesana kemari.
“Yaat..cahan duyu ya..nci ambilcan picang” Dessi berlari kebelakang pentas dan kembali dengan Myan mengikuti dibelakangnya. Sayap kupu-kupu indah berwarna kuning dengan tali melilit diperutnya tampak seperti ia sedang terbang dan memutar-mutar tongkat berwarna putih yang diujungnya terdapat bintang. Myan berkata “aduh..peyuuttt Myan attiiidd” sambil menggerak-gerakkan ikatan tali dipinggangnya. Seluruh penonton tertawa melihat ekspresi Myan dan takjub melihat anak seperti Myan mampu berdRama.
Myan memutar tongkatnya dan segera Tari si ulat, dapat berdiri dan ditangan Dessi sudah ada pisang yang dikeluarka secara cepat oleh Dessi dari saku celananya. Myan berkata “cicaaa nii cama cemuana.. janan belancem ya.. ini dunia cica juga.. bercemanlah yang baik ya ceman-ceman..ayo, nyet minca map cama nci ya” Myan berkata dengan nada yang sanagt imut membuat para penonton tertawa dan riuh tepuk tangan.
 Rama dan Zafira yang melihat dari balik layar menitikkan air mata, usaha dan kerja keras mereka tak sia-sia. Dari menterapis Yoga agar dapat diarahkan, melatih Myan, Dessi, Tari dan Winna. Tampak bu Sherly menitikkan air matanya. Tiba-tiba, mata Myan melotot dan seperti akan keluar. Rama dan Zafira meminta petugas untuk menurunkannya, napas Myan sudah tak beraturan. Bu Sherly dan penonton sudah berdiri dan mendekap mulutnya. Zafira dengan sigap melepaskan ikatan tali tersebut dan segera menggendong Myan kearah puskesmas yang tak jauh dari tempat pertunjukkan tersebut. Rama dan bu Sherly mengamankan Tari, Dessi, Winna, dan Yoga yang masih belumpaham dengan apa yang terjadi. Mereka semua sekarang sudah meninggalkan acara tersebut dan menuju puskesmas.
Rama mendapati Zafira yang sudah terisak-isak, bu Sherly membawa anak-anak berkeliling puskesmas. Rama memeluk Zafira yang menangis dan Zafira berkata “kitaa…terlambat ram..hikss..Myan..Myann..” air mata Rama mengucur tak kalah derasnya. Mereka bangkit dan masuk keruangan yang sepi, 5 meter dari tempat mereka duduk dan mendapati tubuh gendut, pendek  terbujur kaku. Zafira membenamkan mata kepelukan Rama. Sesak dan tak sanggup melihatnya.
***
“Sayang..kamu lagi apa disana? ibu kangen” Zafira memejamkan mata sambil memegang pusara yang basah ia teringat sesuatu, sesuatu yang tak sempat iya tanyakan keluarga Myan. Myan tinggal di panti asuhan dan tidak memiliki keluarga selain ibu kepala panti dan teman-teman di TK AL-KINDI. Zafira masih larut dalam kesedihannya, namun sadar saat seseorang menepuk pundaknya dengan cukup keras, reflek Zafira menoleh kebelakang dan terkejut saat Yoga datang membawa bunga, namun matanya menatap pusara temannya itu.
“i..bu…yan..bo..bo..boo..bok ya bu laaa??” tanya Yoga polos, Zafira mengangguk dan memeluk Yoga dengan erat.
“Tuhan punya cara tersendiri untuk hidup setiap umatnya.. kita doakan saja supaya almarhumah dilindungi Allah disana” Rama dan bu Sherly memegang bahu Zafira untuk menyabarkan guru yang kehilanagn murid kesayangannya.
“kita sudah memperkenalkan mereka kepada khalayak ramai, itu cukup untuk mengembalikan dunia mereka” bu Sherly tersenyum namun, dipeluk matanya tergenang cairan yang memilukan hati. Zafira terdiam sesaat dan menerawang matahari yang akan tenggelam diufuk barat.
THE END

Selasa, 05 Februari 2013

Friend isn't Always Become Best Friends


                                                                                  XXX







Friend isn't Always Become Best Friends

Yups..
mungkin itu kalimat yang tepat untuk aku utarakan saat ini..
teman, tidak selamanya akan menjadi teman terbaik. Melainkan akan jadi bomerang dalam hidup anda.
Tak jarang banyak teman yang datang disaat susah, dan mengutuk dibelakang dengan tulisan diatas kepala "Akulah yang paling BENAR"..

Sabar adalah modal atau kunci kehidupan...
Jika sabar ada batasnya, hal itu bukanlah Sabar..
tapi sabar tidak ada batasannya..

Allah menciptakan manusia dengan hati yang putih bersih selembut sutera..

Terkadang, berkorban untuk orang yang tidak penting akan tidak ada gunanya.
Namun, jangan pernah anda menyerah untuk terus maju..
karena, mereka bukanlah orang terpenting di hidup anda..

Keep Smile

_intermezo blog_ :)

Jumat, 04 Januari 2013

Bambini Creativi, Reggio Inspired Preschool-Kansas City

A Montessori Community

BOBBY DE PORTER (TEORI QUANTUM LEARNING)

Selama rentang waktu dua puluh tahun ini, Bobby DePorter telah menjalani peran
sebagai ibu rumah tangga hingga jutawan, kemudian ia menjadi pengusa ha yang sukses. Setelah menjadi seorang multijutawan ia bergabung dengan Stone mendirikan Burklyn Business School hingga Bobby bisa menghasilkan sebuah buku yang berjudul “Quantum Lerning”. Buku Quantum Learning ditulis oleh Bobbi DePorter dan Mike Hernacky. Bobbi dilahirkan dan dibesarkan di Seattle. Dia banyak belajar dari Dr.Georgi Lozanov, Bapak konsep belajar cepat (accelerated learning) dan menerapkan metodenya disekolah bisnis Burklyn dan berhasil dengan kesuksesan yang menakjubkan. Mike Hernacki, seorang mantan guru dan pengacara. Ia menjadi penulis lepas sejak 1979.

 Dia menulis tiga buku yaitu : The Ultimate Secret to Gretting Everything You Want, The Secret to Conquering Fear dan Forgotten Secret to Phenomenal Succes. Dia tinggal di San Diego.
Hal yang menarik dari temuan DePorter, selain metode adalah kepraktisan. Didalam bukunya terdapat beberapa teknik meningkatkan kemampuan diri. DePorter dengan jeli merevisi dan merangkaikan dengan potensi-potensi manusia lain sehingga metodenya menjadi mudah diterapkan.
Teori yang dikemukakan dalam buku ini adalah metode Quantum Learning. Quantum learning adalah seperangkat metode dan falsafah belajar yang terbukti efektif untuk semua umur. Quantum laerning berakar dari upaya Dr. Georgi Lozanov yang bereksperimen dengan apa yang disebutnya sebagai “suggestology” atau “suggestopedia”. Prinsipnya adalah sugesti dapat dan
pasti mempengaruhi hasil situasi belajar dan setiap detil apapun memberikan sugesti positif ataupun negatif. Beberapa teknik yang digunakan untuk memberikan sugesti positif adalah mendudukan murid secara nyaman, memasang musik latar didalam kelas, meningkatkan partisipasi individu, menggunakan poster-poster untuk memberikan kesan besar sambil menonjolkan informasi dan menyediakan guru-guru terlatih baik dalam seni pengajaran sugestif.
Quantum learning mencakup aspek-aspek penting dalam program neurolinguistik (NLP) yaitu suatu penelitian tentang bagaimana otak mengatur informasi.Program ini meneliti hubungan antara bahasa dan prilaku dan dapat digunakan untuk menciptakan jalinan pengertian antara siswa dan guru. Para pendidik dengan pengetahun NLP mengetahui bagaimana menggunakan bahasa yang positif untuk meningkatkan tindakan-tindakan positif yang merupakan faktor penting untuk merangsang fungsi otak  yang paling efektif.Semua ini dapat menunjukkan dan
menciptakan gaya belajar terbaik dari setiap orang, dan menciptakan pegangan dari saat-saat keberhasilan yang meyakinkan.
Quantum learning didefinisikan sebagai interaksi-interaksi yang mengubah energi menjadi cahaya. Rumus yang terkenal dalam fisika kuantum adalah Massa kali kecepatan cahaya kuadrat sama dengan Energi. Persamaan ini ditulis sebagai E=mc2.Tubuh kita secara fisik adalah materi.  Sebagai pelajar, tujuan kita adalah meraih sebanyak mungkin cahaya, interaksi, hubungan, inspirasi agar menghasilkan energi cahaya. Quantum learning menggabungkan sogestologi,
teknik pemercepatan belajar dan NLP dengan teori, keyakinan, dan metode penulis sendiri.
Termasuk diantaranya konsep-konsep kunci dari berbagai teori dan strategi belajar lain, seperti:
a.  Teori otak kanan/kiri
b.  Teori otak trinue (3 in one)
c.  Pilihan modalitas (visual, auditorial, dan kinestetik)
d.  Teori kecerdasan ganda
e.  Pendidikan holistik (menyeluruh)
f.   Belajar berdasarkan pengalaman
g.  Belajar dengan simbol (Metaphoric learning)
h.  Simulasi atau permainan
Faktor-faktor yang mempengaruhi cara belajar pada metode Quantum Learning adalah :
a.  Lingkungan
-  Positif
-  Aman dan mendukung
-  Santai
-  Penjelajahan (exploratory)
-  Menggembirakan
b.  Fisik
-  Gerakan dan terobosan
-  Perubahan-perubahan dan permainan
-  Fisiologi dan estafet (hands on)
c.  Suasana
-  Nyaman dan cukup penerangan
-  Enak dipandang
-  Ada musiknya.

Sumber-sumber yang dijadikan acuan adalah :
a.  Interaksi yaitu pengetahuan, pengalaman, hubungan dan inspirasi
b.  Metode yaitu dengan mencontoh, permainan,simulasi dan simbol
c.  Belajar untuk mempelajari keterampilan yaitu dengan cara menghafal, membaca, menulis, mencatat, kreativitas, cara belajar, komunikasi dan hubungan.
Lingkungan belajar yang tepat adalah :
a.  Ciptakan suasana yang nyaman dan santai
b.  Gunakan musik supaya terasa santai, terjaga dan siap untuk berkonsentrasi
c.  Ciptakan dan sesuaikan suasana hati dengan pelbagai jenis musik
d.  Gunakan pengingat-pengingat visual untuk mempertahankan sifat positif
e.  Berinteraksi dengan lingkungan untuk menjadi pelajar yang lebih baik.
Modalitas belajar dalam Quantum Learning mencakup :
a.  Visual yaitu belajar dengan cara melihat
b.  Auditorial yaitu belajar dengan cara mendengar
c.  Kinestetik yaitu belajar dengan cara bergerak, bekerja dan menyentuh.

Quantum Learning merupakan cara pemercepatan belajar. Metode ini dipandang efektif untuk meningkatkan kecerdasan dan kemampuan kita. Karena kurikulumnya secara harmonis merupakan kombinasi dari tiga unsur : keterampilan akademis, prestasi fisik dan  keterampilan dalam hidup. Belajar memang harus menyenangkan. Dalam Quantum Learning dibahas cara-cara bagaimana agar belajar bisa menjadi hal yang menyenangkan. Untuk mendukung hal ini maka dipersiapkan lingkungan yang mendukung agar semua yang belajar merasa penting, aman, dan nyaman. Ini bisa dimulai dari lingkungan fisik yang diperindah dengan tanaman, seni dan musik. Setelah metode Quantum Learning diterapkan dalam sistem pengajaran di SuperCamp ternyata memperoleh hasil yang memuaskan, contohnya para siswa yang mempunyai Indeks Prestasi 1,9 atau lebih rendah rata-rata mendapatkan peningkatan satu point. Hal ini membuktikan bahwa metode Quantum Learning telah diuji dan terbukti efektif selama lebih dari sepuluh tahun penerapannya. Tantangan-tantangan fis ik misalnya kekuatan berjalan, suatu olahraga yang sangat menegangkan, dan mematahkan papan digunakan sebagai metafora untuk mempelajari terobosan-terobosan belajar. 

Memang kita harus menyadari bahwa kehidupan pribadi yang harmonis berkaitan erat dengan keberhasilan disekolah,komunitas, dan karier. Untuk mencapai keharmonisan ini kita harus memiliki keterampilan berkomunikasi secara efektif agar mendapatkan integritas pribadi dan menciptakan hubungan yang bermanfaat.Quantum Learning mengakup bidang dan keterampilan seperti bersikap positif, termotivasi, menemukan cara belajar, menciptakan lingkungan belajar yang sempurna, membaca dengan cepat, membuat catatan yang efektif, mempelajari teknik menulis yang canggih, berfikir kreatif dan mengembangkan hafalan yang menakjubkan. Kebanyakan orang akan setuju bahwa masyarakat barat berada dalam perubahan cepat dalam bidang teknologi. Disepanjang menuju kemajuan itu banyak terdapat dilema global yang harus dipecahkan dan dalam diri kita masing-masing terdapat kemampuan untuk mencapai terobosan-terobosan mental menuju keberhasilan. 

Dengan Quantum Learning potensi dalam diri kita akan muncul asalkan ada kemauan dari diri kita. Untuk menjadi pelajar Quantum memang kita harus mampu mengolah informasi dengan cara mengasimilasikannya potongan-potongan materi sekaligus dan mengembangkan
pemahaman kita tentang satuan-satuan kecil untuk mengetahui bagaimana satuan-satuan ini beroperasi dalam skala besar dalam kaitannya dengan faktor-faktor lain. Biasanya kita merasa lebih mudah belajar dengan satu atau lain cara, tetapi yang terpenting adalah mampu melakukan kedua-duanya.
Sebenarnya kita memiliki perangkat mental penting untuk menjadi pelajar Quantum kita harus ingat otak kita secara fisiologi sama dengan Albert Einstein tinggal kita belajar bagaimana membimbingnya menuju keberhasilan. Banyak manfaat yang dapat diambil dari metode ini yaitu bisa belajar menyenangkan misalnya dengan cara sebelum membaca lihat dulu bacaan secara sekilas pada malam sebelumnya dan lihat kembali catatan sebelum memulai pelajaran di sekolah atau melakukan presentasi, memanfaatkan setiap waktu menjadikannya subjek yang menarik, belajar ditempat dan waktu yang teratur, belajar dengan menggunakan musik bisa membantu belajar lebih banyak dengan cara mengendurkan pikiran dan membuat kita selalu siap,
melakukan istirahat lima menit karena belajar yang baik adalah sebelum dan sesudah istirahat, selalu menggunakan kalender untuk mempersiapkan ujian, semua itu bisa mengurangi stress dan mempertajam ingatan dan kita bisa memperoleh lebih banyak dari yang kita harapkan kalau bisa memusatkan pikiran untuk hal itu. Dengan begitu belajar kita akan lebih efektif. 

Metode Quantum Learning ini tidak dapat berjalan sendiri tapi kita yang harus bisa memanfatkannya sesuai dengan potensi yang ada dalam diri kita. Kita bisa menyamakannya dengan sarana atau alat-alat yang berada dibengkel kerja kita, misalnya gergaji kita memerlukan konsentrasi penuh sebelum kita dapat menggunakannya dengan baik. Misalnya membaca dengan kecepatan tinggi dapat dibandingkan dengan keterampilan menggunakan gergaji. Metode Quantum Learning bisa kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari untuk dijadikan kebiasaan agar kita lebih mendisiplinkan diri kita dalam hal belajar, sehingga kita tidak terbebani untuk belajar dan belajar akan terasa menyenangkan.
Yang paling berharga dalam belajar adalah bagaimana cara belajar. Separate contoh disekolah Burklyn kurikulum enam minggu pertama dipergunakan untuk mempelajari keterampilan-keterampilan dasar yang mendasar seperti cara mencatat, menghafal dan membaca cepat. Karena hal ini yang menjadi dasar untuk kegiatan pembelajaran selanjutnya agar pembelajaran lebih efektif dan lancar. Pada saat yang sama juga sekolah ini berupaya menciptakan suasana aman dan efektif. Cara belajar kita adalah kombinasi dari bagaimana kita menyerap lalu mengatur dan mengolah informasi.Quantum Learning bermanfaat untuk memupuk sikap positif, motivasi, keterampilan, belajar seumur hidup, kepercayaan diri dan sukses. Melihat manfaat  yang didapat dari metode tersebut maka bisa diimplementasikan dalam sistem pendidikan kita. 

Hal-hal yang dapat diimplementasikan adalah teknik-teknik belajar yang terdapat dalam metode Quantum Learning, tapi sebelum menerapkannya pada sistem pendidikan kita metode ini harus disesuaikan  dulu dengan kondisi budaya timur karena metode ini diciptakan dan dikembangkan dengan latar budaya barat.
Metode Quantum Learning diselaraskan dengan cara kerja otak kita. Teknik ini telah teruji dan terukur selama bertahun-tahun dan semuanya berhasil.
a. Quantum Learning merupakan metode yang sangat praktis dan bisa dijadikan pegangan untuk semua golongan usia pelajar, metode ini memberikan kiat-kiat, petunjuk, strategi, dan seluruh proses yang dapat menghemat waktu, mempertajam pemahaman daya ingat dan membuat belajar sebagai suatu proses yang menyenangkan dan bermanfaat. Teknik-teknik Quantum learning mampu mengubah sikap banyak orang tentang diri mereka yaitu belajar yang
menakjubkan untuk segala usia.
b.  Yang terpenting dalam Quantum Learning ialah belajar harus menjadi pengalaman yang positif, karena dengan berfikir positif dan menggunakan kemampuan praktisi diri sendiri berarti kita telah memiliki pergeseran mental yang akan mengubah dunia.
c. Metode ini ditujukan untuk membantu kita agar responsif dan bergairah dalam
menghadapi tantangan. Realitas masa kini tak cukup dihadapi dengan kecerdasan akal. Jadi kita harus memunculkan potensi lain dalam diri kita. Metode ini mengajak kita agar lebih mengenali dan merasakan betapa membaca dan menulis amat penting bagi peningkatan kemampuan diri.

Teori Vygotsky

Lev Vygotsky (1896-1934) seorang psikolog berkebangsaan Rusia, mengenal poin penting tentang pikiran anak lebih dari setengah abad yang lalu. Teori Vygotsky mendapat perhatian yang makin besar ketika memasuki akhir abad ke-20. Sezaman dengan Piaget, Vygotsky menulis di Uni Sofiet selama sepuluh tahun dari tahun 1920-1930. Namun karyanya baru dipublikasikan didunia barat pada tahun 1960an. Sejak saat itulah, tulisan-tulisannya menjadi sangat berpengaruh didunia. Vygotsky juga mengagumi Piaget , Vigotsky setuju dengan teori Piaget bahwa perkembangan kognitiv terjadi secara bertahap dan dicirikan dengan gaya berpikir yang berbeda-beda, akan tetapi Vygotsky tidak setuju dengan pandangan Piaget bahwa anak menjelajahi dunianya sendirian dan membentuk gambara realitasya sendirian, karena menurut Vygotsky suatu pengetahuan tidak hanya didapat oleh anak itu sendiri melainkan mendapat
bantuan dari lingkungannya juga. Karya vygotsky didasarkan pada pada tiga ide utama:
1. Bahwa intelektual berkembang pada saat individu menghadapi ide-ide baru dan sulit mengaitkan ide-ide tersebut dengan apa yang mereka ketahui.
2. Bahwa interaksi dengan orang lain memperkaya perkembangan intelektual.
3. Peran utama guru adalah bertindak sebagai seorang pembantu dan mediator pe mbelajaran siswa.
Sumbangan psikologi kognitif berakar dari teori-teori yang menjelaskan bagaimana otak bekerja dan bagaimana individu memperoleh dan memproses informasi. Pandangan yang ditawarkan Vygotsky dan para ahli psikologi kognitif yang lebih mutakhir adalah penting dalam memahami penggunaan-penggunaan strategi belajar karena tiga alasan. Pertama, mereka menggaris bawahi peran penting pengetahuan alam dalam proses belajar. Dua, mereka membantu kita memahami pengetahuan dan perbedaan antara berbagai jenis pengetahuan. Tiga,
mereka membantu menjelaskan bagaimana pengetahuan diperoleh manusia dan diproses didalam sistem memori otak.
Para ahli psikologi kognitif menyebut informasi dan pengalaman yang disimpan dalam memori jangka panjang dalam pengetahuan awal. Pengetahuan awal (prior knowlege) merupakan kumpulan dari pengetahuan dan pengalaman individu yang diperoleh sepanjang perjalanan hidup mereka, dan apa yang ia bawa kepada suatu pengalaman baru.Banyak developmentalis yang bekerja dibidang kebudayaan dan pembangunan yang sepaham dengan teori Vygotsky, yang berfokus pada konteks pembangunan social budaya.

Teori Vygotsky menawarkan suatu potret perkembangan manusia sebagai sesuatu yang tidak terpisahkan dari kegiatan-kegiatan sosial dan budaya. Vygotsky menekankan bagaimana proses-proses perkembangan mental seperti ingatan, perhatian, dan penalaran yang melibatkan pembelajaran yang menggunakan temuan-temuan masyarakat seperti bahasa, system matematika dan alat-alat ingatan.  Kita perlu mengenalkan bahasa sejak dini untuk memperoleh keterampilan bahasa yang baik. Para pakar perilaku memandang bahasa sama dengan perilaku lainnya, misalnya duduk, berjalan atau berlari. Mereka berpendapat bahwa bahasa hanya urutan respon atau sebuah imitasi. Tetapi banyak diantara kalimat yang kita hasilkan adalah baru, kita tidak
mendengar atau membicarakan sebelumnya. Kita tidak membicarakan bahasa didalam suatu ruang hampa sosial, kita memerlukan pengenalan bahasa yang lebih dini untuk memperoleh keterampilan bahasa yang baik.
 
Dewasa ini kebanyakan peneliti bahasa yakin bahwa anak-anak dari berbagai konteks social yang luas menguasai bahasa dari ibu mereka tanpa diajarkan secara khusus. Seperti halnya saat anak menangis, menangis merupakan bahasa anak saat meraka belum bisa berbicara, menangis dijadikan sebagai bahasa mereka saat mereka menginginkan sesuatu. Walaupun begitu proses pembelajaran bahasa biasanya memerlukan lebih banyak dukungan dan keterlibatan dari pengasuh dan guru. Karena dari lingkungan juga mereka akan dapat tambahan kosakata. Suatu
lingkungan juga yang membangkitkan rasa ingin tahu dalam penguasaan bahasa pada anak.
Perkembangan pemahaman bahasa pada anak bukan saja dipengaruhi oleh kondisi biologis anak, tetapi lingkungan bahasa disekitar anak sejak usia dini itu lebih penting. Karena bahasa berfungsi sebagai komunikasi. Dan suatu komunikasih itu digunakan sebagai alat untuk menyelesaikan masalah.
Vygotsky juga menekankan bagaimana anak-anak dibantu berkembang dengan bimbingan dari orang-orang yang sudah terampil didalam bidang-bidang tersebut. Vygotsky lebih banyak menekankan peranan orang dewasa dan anak anak lain dalam membuahkan perkembangan si anak. Menurut Vygotsky, anak-anak lahir dengan fungsi mental  yang relative dasar seperti kemampuan untuk memahami dunia luar dan memusatkan perhatian. Namun, anak-anak tidak banyak memiliki fungsi mental yang lebih tinggi. Pengalaman dengan orang lain secara berangsur menjadi semakin mendalam dan membentuk gambaran  batin anak tentang dunia.
Vygotsky juga menekankan baik level konteks sosial yang bersifat inter personal. Pada level institusional, sejarah kebudayaan menyediakan organisasi dan alat -alat yang berguna bagi aktivitas kognitif melalu instuisi seperti sekolah, penemuan seperti computer. Interaksi intuisional memberi kepada anak suatu norma-norma perilaku dan social yang luas untuk membimbing hidupnya. level interpersonal memiliki suatu pengaruh yang lebih langsung pada kefungsian mental anak. Menurut Vygotsky keterampilan-keterampilan dalam keberfungsian mental berkembang melalui interaksi social langsung. Melalui pengoranisasian pengalaman-pengalaman interaksi social yang berada dalam suatu latar belakang kebudayaan ini.

Perkembangan anak menjadi matang.
Zone proximal Development Dan Konsep Scafolding
1. Zone proximal Development
Zona proximal Development ( ZPD ) ialah istilah Vygotsky untuk tugas-tugas yang terlalu sulit untuk dikuasai sendiri oleh anak-anak, tetapi yang dapat dikuasai dengan bimbingan dan
bantuan dari orang-orang dewasa atau anak-anak yang yang lebih terampil. Batas ZPD yang  lebih rendah ialah level pemecahan masalah yang di capai oleh seorang anak yang bekerja secara mandiri. Dan batas yang lebih tinggi ialah level tanggung jawab  tambahan yang dapat di terima oleh anak dengan bantuan seorang instruktur yang mampu. Penekanan Vygotsky pada ZPD menegaskan keyakinannya tentang pentingnya pengaruh-pengaruh social terhadap perkembangan kognitif dan peran pengajaran dalam perkembangan social. ZPD dikonseptualisasikan sebagai suatu ukuran potensi pembelajaran, akan tetapi IQ menekankan bahwa intelegensi adalah milik anak. sedangkan ZPD menekankan bahwa pembelajaran adalah suatu peristiwa social yang bersifat interpersonal dan dinamis yang  tergantung pada paling sedikit dua pikiran, dimana yang satu lebih berilmu atau lebih terlatih dari yang lain. Pembelajaran oleh anak-anak kecil yang baru berjalan memberi contoh bagaimana ZPD bekerja. Anak-anak kecil yang baru berjalan itu harus di motivasi dan harus dilibatkan dalam kegiatan-kegiatan yang menuntut ketrampilan buat mereka. Guru harus harus memiliki pengetahuan untuk melatihkan ketrampilan yang menjadi target pada setiap tingkat yang di persyaratkan oleh aktifitasnya. Guru dan anak harus saling menyesuaikan persyaratan masing-masing. Menurut Vygotsky, zona perkembangan proksimal merupakan celah antara actual development dan potensial development, dimana antara seorang anak dapat melakukan sesuatu tanpa bantuan orang dewasa dan apakah seorang anak dapat melakukan Sesuatu dengan arahan orang dewasa atau kerja sama dengan teman sebaya. Zona perkembangan proximal menitik beratkan pada interaksi social akan dapat memudahkan perkembangan anak. Ketika seorang siswa mengerjakan pekerjaannya  disekolah sendiri, perkembangan mereka akan lambat . jadi untuk memaksimalkan perkembangan siswa seharusnya bekerja dengan teman sebaya yang lebih terampil yang dapat memimpin secara sistematis dalam memecahkan masalah yang lebih kompleks. Melalui interaksi yang berturut-turut ini diharapkan dapat mengembangkan pengalaman berbicara, bersikap dan berdiskusi secara baik.

2. Konsep scafolding
Selain teori Vygotsky diatas, Vygotsky juga mempuyai teori yang lain yaitu tentang “scaffolding”. Scaffo lding adalah memberikan bantuan yang besar kepada seorang anak selama tahap-tahap awal pembelajaran dan kemudian mengurangi bantuan tersebut dan memberikan kesempatan kepada anak tersebut untuk mengerjakan pekerjaannya sendiri dan mengambil alih tanggung jawab pekerjaan itu. Bantuan yang diberikan guru dapat berupa petunjuk, peringatan,
dorongan menguraikan masalah kedalam bentuk lain yang memungkinkan siswa dapat mandiri. 
Vygotsky menekankan pada lingkungan social yang ikut membantu perkembangan seorang anak. Bagi Vygotsky, budaya sangat berpengaruh sekali dalam membentuk strutur kognitif anak. Yang membantu perkembangan anak bukan hanya guru, tetapi jaga anak-anak yang lebih dewasa. Vygotsky mengemukakan konsep mengenai zone of proximal developme nt. Dalam konsep ini seorang anak dapat memahami suatu konsep dengan bantuan orang lain yang
lebih dewasa yang tidak bisa dilakukannya sendiri. Dengan begitu seorang anak akan lebih mengerti dan mempunyai banyak pengalaman dan wawasan serta dapat menyelesaiakan suatu permasalahan yang dianggapnya rumit dan memerlukan bantuan orang lain yang dianggapnya mampu membantu untuk menyelesaikan permasalahan tersebut, suatu wawasan yang tidak hanya
didapat didalam sekolah tapi diluar sekolah. Dan permasalahan tersebut yang ada hubungannya dengan sekolah. Disini para pendukung kontruktivisme yakin bahwa pengalaman melalui lingkungan, kita akan memperoleh informasi, dan dapat menggabungkan pengalaman yang didapat sebelumnya dengan pengalaman yang baru. Dengan kata lain  pada proses belajar masing-masing pelajar harus mengkreasikan pengetahuannya. Ada empat prinsip dasar dalam
penerapan teori Vygotsky yaitu :
1.Belajar dan berkembang adalah aktivitas social dan kolaboratif.
2.ZPD dapat menjadi pemandu dalam menyusun kurikulum dan pelajaran
3. Pembelajaran disekolah harus dalam konteks yang bermakna, tidak boleh dipisahkan dari
pengetahuan anak-anak yang dibangun dalam dunia nyata mereka
4. Pengalaman anak diluar sekolah harus dhubungkan dengan pengalaman mereka disekolah.

IMPLIKASI TERHADAP PENDIDIKAN
1.  Tujuan pendidikan
Tujuan pendidikan ataun tujuan pengajarankonstruktivisme lebih menekankan pada perkembangan konsep dan pengertian (pengetahuan) yang mendalam sebagai hasil konstruksi aktif si pelajar.
2.  Kurikulum Pendidikan
Kurikulum bukan kumpulan bahan ajar yang sudah ditentukan sebelumnya untuk
mengajar, melainkan lebih suatu persoalan (permasalahan) yang perlu dipecahkan oleh para siswa untuk lebih mengerti.
3.  Metode Pendidikan
Setiap pelajar mempunyai caranya sendiri untuk  mengerti karena itu mereka perlu cara yang tepat untuk dirinya masing-masing. satu metode mengajar saja tidak akan banyak membantu pelajar belajar, sehingga pengajar sangat mungkin unntuk mempertimbangkan dan menggunakan berbagai metode yang membantu pelajar belajar, selain itu, mengingat pengetahuan dibentuk baik secara individual maupun sosial, maka kelompok belajar dapat dikembangkan.
4.  Peranan guru dan siswa
Dalam kegiatan mengajar guru hendaknya berperan sebagai mediator, fasilitator,
pembimbing yang  membantu agar proses belajar peserta didik berjalan dengan baik. Peserta didik dituntut aktif belajar dalam rangka mengkonstruksi pengetahuannya.

ANALISIS KONSTRUKTIVIS DALAM PENDIDIKAN
Pendekatan konstruktivisme pada pendidikan berusaha merubah pendidikan  dari dominasi guru (teacher center) menjadi pemusatan pada siswa (student center). Peranan guru adalah sebagai fasilitator dan sebagai mediator yang membantu agar proses belajar murid berjalan dengan baik, sedangkan peran anak didik adalah sebagai pembelajar aktif. Bagi konstruktivis mengajar bukanlah kegiatan memindahkan pengetahuan dari guru ke murid, melainkan kegiatan yang memungkinkan siswa membangun sendiri pengetahuannya, sesuai dengan akar istilah Construktivism adalah ”membangun”. Menurut Sholehuddin, (2000: 9) Dalam pendekatan konstruktivis pengalaman belajar anak bersifat langsung (Hand on experience), dalam proses belajar anak diberi kesempatan yang luas untuk terlibat langsung dalam melakukan sesuatu¸ anak tidak dituntut untuk selalu duduk, diam, dan mendengarkan guru, penyajian materi pelajaran dikemas secara terintegrasi dan tidak lepas dari konteks kehidupan dunia anak, dengan demikian
unsur kebermaknaan materi pelajaran serta naturalisasi proses belajar sangat diperhatikan. Pendekatan konstruktivis juga selaras dengan Pembelajaran yang berorientasi Perkembangan (Developmentally Appropriate Practice) Menurut Bredekamp dan copple dalam Masitoh (2002) Para praktisi yang menggunakan praktik pendidikan yang berorientasi pada perkembangan didasarkan pada tiga jenis pengetahuan yang penting, yaitu :
1. Apa yang kita ketahui tentang
bagaimana anak berkembang dan belajar? (Berorientasi usia)
 2. Apa yang kita ketahui tentang
keunggulan, kebutuhan, dan minat anak secara individual? (berorientasi pada individu)
3.Apa yang kita ketahui tentang konteks sosial budaya dimana anak hidup?

Berorientasi pasa konteks sosial sosial budaya anak. Disamping kelebihan pendekatan konstruktivis dalam pendidikan, pendekatan ini juga memiliki beberapa kelemahan :
1. Perbandingan guru dan murid dalam pembelajaran harus diperhatikan, murid yang terlalu banyak bisa menjadi kendala terlaksananya pendekatan ini, bagi pendidikan anak usia dini perbandingan guru dengan murid idealnya adalah 1 guru maksimal 10 orang anak sedangka n di sekolah dasar 1 guru maksimal 15-20 anak, bagi sekolah dasar yang perbandingan guru dengan murid sekitar 1 banding 30-40 anak pendekatan ini akan sulit dilakukan, dan pembelajaran yang dilaksanakan cenderung berpusat pada guru.
2. Pendekatan konstruktivisme bisa membawa ”angin segar” bagi pendidikan apabila guru sebagai tombak yang berhubungan langsung dengan murid memahami dan dapat melaksanakan pendekatan ini dengan baik,

Referensi :
Suparno, Paul (1997) Filsafat Konstruktivisme dalam Pendidikan, Kanisius Yogyakarta.
Depdiknas (2003) Pendekatan konstektual. Depdiknas, Jakarta.
Masitoh, dkk. (2002) Strategi Pembelajaran TK. Universitas Terbuka. Jakarta.
Sholehuddin (2000) Konsep Dasar Pendidikan Pra sekolah. FIP UPI, Bandung.
http://www.notablebiographies.com/Pe-Pu/Piaget-Jean.html
Http://valmband.multiply.com
Http://viking.coe.uh.edu/ebook/et-it/social.hatm
Http://wikipedia.org/wiki/teori-perkembangan-kognitif

“POTRET PENDIDIKAN DI JEPANG”

Rainbow Plan, reformasi pendidikan di Jepang
Seperti apakah reformasi pendidikan yang dicanangkan di Jepang ? Tahun 2001 Kementrian Pendidikan Jepang mengeluarkan rencana reformasi pendidikan di Jepang yang disebut sebagai `Rainbow Plan`.  Apa saja isinya ? Mengembangkan kemampuan dasar scholastic siswa dalam model pembelajaran yang menyenangkan. Ada 3 pokok arahan yaitu, pengembangan kelas kecil terdiri dari 20 anak per kelas, pemanfaatan IT dalam proses belajar mengajar, dan pelaksanaan evaluasi belajar secara nasional. Mendorong pengembangan kepribadian siswa menjadi pribadi yang hangat dan terbuka melalui aktifnya siswa dalam kegiatan kemasyarakatan, juga perbaikan mutu pembelajaran moral di sekolah. 

Mengembangkan  lingkungan belajar yang menyenangkan dan jauh dari tekanan, diantaranya dengan kegiatan ekstra kurikuler olah raga, seni, dan sosial lainnya. Menjadikan sekolah sebagai lembaga yang dapat dipercaya oleh orang tua dan masyarakat.  Tujuan ini dicapai dengan  menerapkan sistem evaluasi sekolah secara mandiri, dan evaluasi sekolah oleh pihak luar, pembentukan school councillor, komite sekolah yang beranggotakan orang tua, dan pengembangan sekolah berdasarkan keadaan dan permintaan masyarakat setempat. Melatih guru untuk menjadi tenaga professional, salah satunya dengan pemberlakuan evaluasi guru, pemberian penghargaan dan bonus kepada guru yang berprestasi, juga pembentukan suasana kerja yang kondusif untuk meningkatkan etos kerja guru, dan pelatihan bagi guru yang kurang cakap di bidangnya.

Pengembangan universitas bertaraf internasional
>Pembentukan filosofi pendidikan yang sesuai untuk menyongsong abad baru, melalui reformasi konstitusi pendidikan (kyouiku kihon hou) (MEXT, 2006).
Hingga tahun 2007, ketujuh  poin telah dilaksanakan secara simultan, walaupun di beberapa bagian ada protes dari kalangan guru, masyarakat pemerhati pendidikan.

 Untuk mewujudkan ketujuh poin tersebut bukan hal mudah, tapi saya melihat reformasi pendidikan di Jepang sekalipun mencontoh praktik dari Inggris atau Amerika, poin-poin yang diajukan benar-benar sesuai dengan problematika yang ada di Jepang. Jumlah siswa per kelas di kota-kota besar masih cukup besar 35 orang per kelas, tetapi di beberapa propinsi jumlah siswa hanya sepuluh atau belasan orang dikarenakan angka kelahiran yang merosot.   Jepang tidak membangun kelas-kelas baru di sekolah tetapi justru memerger sekolah-sekolahnya.

Pendidikan moral yang diperdebatkan saat ini adalah yang berkaitan dengan nasionalisme, perlu tidaknya menceritakan sejarah perang kepada anak didik, perlu tidaknya menyanyikan lagu Kimigayo atau mengibarkan bendera hi no maru.   Pendidikan kedisiplinan tentu saja sudah terbentuk dengan baik di sini.
Poin nomor 4 merupakan hal yang terlihat nyata dengan banyaknya upaya sekolah membuka diri kepada masyarakat/orang tua, misalnya dengan program jugyou sanka (orang tua yang menghadiri kelas anak2nya), sougou teki jikan (integrated course) yang melibatkan masyarakat setempat, dan forum sekolah.
Poin ke-5 pun sedang marak dibicarakan saat ini dengan adanya `kyouin hyouka`, sistem evaluasi guru yang dibebankan kepada The Board of Education, dan renew sertifikasi mengajar melalui training atau pendidikan guru. Reformasi higher education-nya tampaknya sangat gencar dilakukan dengan berbondong2nya
mahasiswa asing datang ke Jepang.   Hanya ada satu kelemahan barangkali, yaitu bahasa. Mahasiswa asing yang datang ke Jepang perlu mendalami bahasa selama 1 tahun, atau statusnya sebagai research student sebelum memulai program yang sebenarnya, dan ini yang membuat sebagian besar mahasiswa China lebih memilih Amerika yang notabene berbahasa Inggris, dan tak perlu membuang waktu 1 tahun sebagai research student.